layananhukum

Refleksi Diri



Cerita tak berjudul, Ceritaku.

Kemarin ada seekor kucing, dia datang ke rumah meminta makan dan terus mengeluarkan suara meow.. meow yang artinya ia lapar, tanpa sepengetahuan seketika si kucing itu mengambil beberapa ikan yang ada di atas meja yang mana ikan itu untuk di masak tentu saja, karena itu ketahuan oleh si pemilik rumah.

Pemilik rumah pun marah dan memukul kucing yang kelaparan itu dengan beringas tanpa ampun dan karena itu peristiwa itu kucing itu pun mati.

Menurutmu bagimana?

Kemarin juga, di daerah sempat ada kasus pencurian di sekitar rumahku. Sekitar jam 3 subuh waktu setempat rumah di samping rumahku kemalingan. Kebetulan yang punya rumah itu ibu rumah tangga yang sedang hamil tua, dan suaminya punya kebiasaan balik telat karena urusan pekerjaan.

Lalu, saat suaminya pulang di saat itu dia melihat si maling mendorong istrinya yang lagi hamil tua itu. Tahu karena itu, si maling dipukul sama si suami ini, kami yang berada di sekitar yah keluar rumah ada apa gerangan yang berisik dan mengusik, lalu ada suara meminta pertolongan, warga pada datang dan si suami teriak, ini maling nya, istri saya hampir celaka karena dia. Istri saya didorong olehnya karena mau mengambil uang. 

Warga yang mendengar itu pun jadi beringas dan justru ikut memukul si maling. Cerita mana yang pilu yang baru saja dengar atau baca? Cerita kucing atau cerita si maling?

Akhir kata si Maling itu mati bukan karena pukulan warga tapi karena tusukan pisau dapur dari ibu rumah tangga tersebut. Ia dorong si ibu karena mau lepasin diri dari tusukan itu. Hasil identifikasi forensik mengatakan sebab kematian bukan karena dipukul tapi shock karena pendarahan.

Menurutmu apa kedua cerita itu benar-benar ada? Atau cerita yang berbeda dengan realita yang sama? Atau kedua cerita itu tidak pernah ada?

Kedua cerita itu benar-benar ada, tapi juga tidak pernah ada, kedua cerita itu berbeda dengan membagi realita tapi keduanya sama.

Sama-sama menceritakan kekerasan, kehilangan, kesedihan, rasa balas dendam, dan kebencian dan itu yang selalu dipertontonkan.

Setiap hari aku melihat kekerasan yang ada, semakin membuatku bertanya, ‘apa seburuk itu kah aku?’ Pertanyaan yang muncul pada diriku sendiri. Sedih.. dan menangis melihat seekor kucing tewas di tengah jalan.... Marah dan benci karena tidak ada yang perduli. Tapi seorang ibu muda berhenti dan menguburkan jasadnya, senyum pun tampak dengan air mata di pipi.

Di sisi lain.

Seorang Pria berusia 34 tahun dibunuh oleh orang-orang karena mencelakai seorang wanita, ia dipukul, diludahi, diseret, darah kental mengalir dari lubang luka, ditertawakan dan senyuman bahagia pun tampak jelas di wajah yang masih belia dan bangga.. Bibirku sendirinya tersenyum,  air mataku sendirinya menetes, apa yang terjadi padaku??? Bahagia pun tidak, justru sakit di dada yang tersisa. 

Apa aku senang? 

Apa aku sedih?

Seburuk itu kah aku ? :)

Ini bukan cerita mengenai kucing dan maling, ini cerita ku. Bukan aku, bukan kamu, bukan mereka tapi kita!

Formulir Isian